Mitos: Sudah disediakan buku panduan tentang bakuan dan prosedur untuk membangun perangkat lunak, alat bantu yang canggih, komputer generasi terbaru. Mestinya
staf sudah dapat bekerja dengan baik􀂄
Realita: Kadang alat bantu yang telah disediakan bukan yang dibutuhkan. Bahkan sebenarnya, dalam pengembangan sistem tersebut tidak dibutuhkan alat bantu yang terlalu canggih. Pelaku bisa saja membutuhkan ekstra waktu untuk mempelajari alat bantu yang baru dan canggih tersebut. Atau bisa saja, kompetensi pelaku pengembangan yang masih kurang, misal karena belum berpengalaman, sehingga secanggih apapun alat bantunya tetap saja menghambat pengembangan perangkat lunak tersebut.
Mitos: Jika kita terlambat dalam menyelesaikan pengembangan, kita dapat menambah orang lebih banyak dan mengejar keterlambatannya
Realita: Membuat perangkat lunak bukan roses mekanis seperti industri manufaktur.
Jika kita menambah orang pada proyek yang terlambat, itu justru akan lebih memperlambat. Hal ini dikarenakan butuh ekstra waktu untuk knowledge-sharing atau komunikasi diantara pengembang. Proyek perangkat lunak tidak akan sama persis satu dan yang lain meskipun temanya sama, misal HR System, tapi busines proses di tiap organisasi biasanya unik.
Mitos: Sebuah kalimat umum yang kenyatakan objektif / kebutuhan sudah cukup, bisa diperinci nanti.
Realita: Perlu deskripsi yang rinci mengenai ruang lingkup informasi, fungsi-fungsi,
sistem interaksi, batasan-batasan dan kriteria validasi. Rancangan yang lengkap lebih baik dari rancangan yang tambal sulam. Hal ini juga mengurangi peluang terjadinya perbedaan persepsi antara pengembang dan sponsor (klien) atau di antara pengembang sendiri.
Mitos: Makin cepat melakukan coding, makin cepat bisa menguji kualitasnya, dan makin cepat selesainya pekerjaan kita.
Realita: Perlu cukup waktu untuk menyiapkan rancangan, uji kualitas sudah dapat dilakukan melalui uji kualitas kebutuhan ke rancangan dan rancangan ke coding, tidak harus tunggu programnya jadi.
Mitos: Produk yang perlu diberikan oleh proyek yang sukses dalah programnya saja.
Realita: Program hanyalah salah satu komponen dari perangkat lunak. Dokumentasi penting sebagai acuan tidak hanya untuk pengembangan yang sukses tetapi juga sebagai
petunjuk pemakaian dan pemeliharaan perangkat lunak.
*diambil dari kuliah PMRPL-MTI UI 2007
my professional blog 