Standar ini menyediakan prinsip panduan bagi direktur atau top level management organisasi untuk penggunaan teknologi komunikasi dan informasi yang efektif, efisien, dan dapat diterima dengan baik di dalam organisasi (Australian Standard, 2005). Australian Standard 8015 (AS 8015) merupakan panduan bagi terciptanya suatu sistem dimana penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada saat ini dan di masa depan dapat terarah dan terkendali.
AS 8015 mencakup standar-standar dalam proyek dan operasi TIK di Australia. Standar ini mendasarkan dirinya pada 6 prinsip dalam “good corporate governance of ICT”, yaitu:
- Menetapkan tanggung jawab terhadap TIK yang dapat dipahami secara jelas – memastikan individu atau group dalam organisasi memahami dan menerima tanggung jawabnya dalam TIK.
- Merencanakan TIK untuk sebaik mungkin mendukung organisasi – memastikan rencana TIK sesuai dengan kondisi sekarang dan kebutuhan yang sedang berjalan dan rencana TIK mendukung rencana organisasi
- Mengadakan sarana TIK secara benar – memastikan akuisisi TIK dibuat dengan alasan yang disetujui pada level tertentu dan analiasa yang sesuai. Selain itu terdapat keseimbangan antara biaya, risiko, serta keuntungan jangka pendek maupun panjang.
- Memastikan TIK berjalan baik, kapanpun diperlukan – memastikan TIK sesuai dengan tujuannya untuk mendukung organisasi, responsive terhadap kebutuhan bisnis dan menyediakan dukungan pada bisnis ketika dibutuhkan.
- Memastikan TIK memenuhi aturan-aturan formal – memastikan TIK sesuai dengan peraturan-peraturan eksternal dan sejalan dengan standard dan kebijakan organisasi
- Memastikan TIK memperhatikan faktor manusia – memastikan TIK memenuhi kebutuhan saat ini dan mencakup semua orang di dalam proses
Gambar di atas menjelaskan bahwa dalam mengevaluasi penggunaan TIK, Direktur harus mempertimbangkan tuntutan terhadap bisnis, seperti perubahan teknologi, ekonomi, tren sosial, dan pengaruh politis. Direktur juga harus memperhatikan kebutuhan bisnis yaitu tujuan organisasi yang harus dicapai seperti meningkatakan daya saing. Direktur harus mengarahkan persiapan dan implementasi rencana dan kebijakan. Rencana tersebut harus menentukan arahan investasi pada proyek TIK atau perubahan pada operasi TIK. Kebijakan harus menentukan perilaku dalam penggunaan TIK. Direktur harus memastikan bahwa transisi dari proyek ke operasi memperhatikan dampak pada operasional dan infrastruktur TIK yang ada. Untuk melengkapi siklus tersebut, Direktur harus memonitor performa TIK melalui sistem pengukuran performa yang sesuai dan memastikan bahwa performa tersebut sesuai dengan yang direncanakan. Direktur juga harus memastikan bahwa penggunaan TI sesuai dengan ketentuan hukum eksternal dan praktik kerja internal. Jika dibutuhkan, mereka harus mengarahkan pengumpulan proposal untuk persetujuan dalam pemenuhan kebutuhan yang diidentifikasi.
Direktur bertanggung jawab dalam mengarahkan TIK melalui tugas utamanya yaitu: evaluasi penggunaan TIK (evaluate), mengarahkan penyusunan dan implementasi rencana serta kebijakan (direct), melakukan fungsi monitoring terhadap kebijakan dan kinerja dari target yang direncanakan (monitor). Prinsip dan tugas utama tersebut kemudian dipetakan dalam sebuah matriks IT Governance Framework yang berisi tindakan-tindakan yang harus dilakukan oleh Direktur untuk mengimplementasikan 6 prinsip dalam “good corporate governance of ICT”.
Sumber:
Australian Standard 8015, “Good Governance of Information & Communication Technology”,Council of Standards Australia, 2005.